Apa Perbedaan Violin dan Viola?

KelasMusik.Com – Pernahkah Anda menjumpai atau memainkan violin atau viola? Violin ataupun Viola sama–sama merupakan alat musik berdaway yang dimainkan dengan cara digesek. Bentuk kedua alat musik ini cukup mirip sehingga banyak orang menganggapnya sama. Pada kedua alat ini cukup berbeda. Artikel ini akan mengulas tentang apa perbedaan violin dan viola secara singkat dan ringan.

  1. Perbedaan Ukuran Tubuh Alat

Apa perbedaan violin dan viola bila dilihat melalui ukuran? Ukuran dari violin atau yang disebut sebagai biola atau viola yang disebut juga sebagai biola alto dapat dengan mudah dibedakan. Violin atau Biola memiliki ukuran yang lebih kecil bila dibandingkan dengan ukuran viola atau biola alto. Ukuran dari viola maupun violin didasarkan pada ukuran perbandingan.

 

Ukuran perbandingan ini umumnya dinyatakan dalam skala ¼ sampai yang paling besar dengan ukuran 4/4, namun bisa jadi violin ataupun viola memiliki ukuran 1/6, 1/8, 1/16 bahkan 1/32. Panjang violin 4/4 atau ukuran terbesar biasanya memiliki panjang kurang lebih 35 cm. Sedangkan ukuran viola terkecil hanya bisa mencapai panjang kurang lebih 40 cm saja.

 

Selain ukuran badan pada violin dan viola juga mempengaruhi perbedaan ukuran dari bagian- bagian tubuh violin dan viola. baik berupa badan istrumen atau yang disebut sebagai bow, maupun tongkat kayu yang yang digunakan untuk memainkan alat musik gesek pada umumnya. Bow violin yang lebih kecil dari viola pun memiliki berat yang lebih ringan.

 

  1. Perbedaan Nada Yang Dihasilkan

Violin dan viola sama–sama memiliki empat macam senar yang terpasang layaknya gitar pada bagian badannya. Lalu apa perbedaan violin dan viola dalam segi tinggi nada senar? Pada masing–masing alat memiliki perbedaan tinggi nada senar yang dihasilkan. Sesuai dengan tinggi rendahnya nada yang dihasilkan, maka violin memiliki tinggi nada yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan alat musik viola.

 

Violin menggunakan senar dengan nada terendah berupa nada G, D, A dan yang paling tinggi adalah E. Sedangkan viola menggunakan senar dengan nada terendah berupa nada C, G, D, hingga yang paling tinggi adalah A. Hal inilah yang menyebabkan suara viola lebih berat apabila dibandingkan dengan suara yang dihasilkan oleh violin.

 

  1. Penggunaan Treble Clef

Sebuah partitur pada alat musik violin dan viola memiliki perbedaan dalam tanda clef. Tanda clef dijadikan patokan untuk memulai nada–nada pada senar yang ada pada suatu alat musik, terutama violin dan juga viola. Violin dapat dimainkan dengan kunci G atau yang biasa disebut sebagai treble clef. Sedangkan viola berada pada kunci C atau yang biasa disebut alto clef.

 

Kunci G atau Treble Clef pada violin menunjukkan bahwa para pemain violin harus menempatkan not G (yaitu pas garis yang memotong bagian tengah lingkaran) dan digunakan sebagai patokan not nada lainnya. Treble clef banyak digunakan untuk beberapa alat musik klasik lainnya seperti, flute, saxophone, clarinet bahkan piano pun ada yang menggunakannya.

 

Untuk kunci C atau Alto Clef pada viola menunjukkan bahwa para pemain viola harus memotong bagian tengah clef dengan meletakkan nada middle clef C, yang kemudian akan dijadikan sebagai patokan nada–nada lain pada viola. penggunaan alto clef pada alat musik klasik masih cukup jarang, hal ini dikarenakan cara membaca nadanya yang kurang umum pada alto clef.

 

Cara membaca not nada pada alat musik yang berpatokan pada treble clef berbeda dengan cara membaca not nada pada alat musik yang menggunakan alto clef, hal ini dikarenakan patokan nadanya yang berbeda. Perbedaan dari letak nada tengah juga mempengaruhi pemain dalam menentukan open string pada masing–masing alat musik, baik violin maupun viola.

 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.